Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Persamaan Gelombang Berdiri (Gelombang Stasioner)

Gelombang berdiri (stasioner) adalah gelombang yang terjadi karena interferensi (perpaduan) terus menerus antara gelombang datang dan gelombang pantul yang memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama, tetapi arah rambatnya berlawanan. 

Contohnya, pada seutas tali yang salah satu ujungnya diikatkan ke suatu tiang dan ujung lainnya digerakkan ke atas dan ke bawah. Gelombang tali akan merambat dari ujung tali yang digetarkan ke ujung tali yang terikat, kemudian akan dipantulkan kembali ke arah semula. Gelombang datang dan gelombang pantul saling berinterferensi, sehingga disebut sebagai gelombang berdiri.

Gelombang berdiri terdiri dari simpul dan perut. 

  • Simpul adalah tempat kedudukan titik yang amplitudonya minimum.
  • Perut adalah tempat kedudukan titik yang amplitudonya maksimum pada suatu gelombang. 

Guitar String - giphy.com

Gelombang berdiri dibagi menjadi dua jenis yaitu: ujung terikat dan ujung bebas.


1. Gelombang berdiri pada ujung terikat

Persamaan gelombang datang

yd = A sin (ωt - kx)


Persamaan gelombang pantul

yp =  A sin (ωt + kx)

 

Maka persamaan gelombang berdiri adalah

Y = yd + yp

Y = A sin (ωt - kx)  + A sin (ωt + kx)

Y = 2A sin (kx) cos (ωt)

 

Persamaan Amplitudo gabungan

Ap = 2A sin kx

 

Letak titik simpul gelombang  

Sn = (n-1) λ/2

dengan n = 1, 2, 3, . . .

 

Letak titik perut gelombang 

Pn = (2n-1) λ/4

dengan n = 1, 2, 3, . . .

 

2. Gelombang berdiri pada ujung bebas

Persamaan gelombang datang

yd = A sin (kx - ωt)

 

Persamaan gelombang pantul

yp = - A sin (kx + ωt)

 

Maka persamaan gelombang berdiri

Y = yd + yp

Y = A sin (kx - ωt)  - A sin (kx + ωt)

Y = 2A cos kx sin ωt

 

Persamaan Amplitudo gabungan

Ap = 2A cos kx

 

Letak titik simpul

Sn = (2n-1) λ/4

dengan n = 1, 2, 3, . . .

 

Letak titik perut 

Pn = (n-1) λ/2

dengan n = 1, 2, 3, . . .


Baca Juga:

Post a Comment for "Persamaan Gelombang Berdiri (Gelombang Stasioner)"