Silinder AB adalah silinder dengan panjang 1 m yang diisi dengan diafragma lentur tipis C di tengah-tengahnya dan dua diafragma A dan B diujung-ujungnya
Silinder AB adalah silinder dengan panjang 1 m yang diisi dengan diafragma lentur tipis C di tengah-tengahnya dan dua diafragma A dan B diujung-ujungnya (lihat gambar).
Bagian AC dan BC masing-masing mengandung hidrogen (H₂) dan oksigen (O₂). Diafragma A dan B diatur bergetar dengan frekuensi yang sama. Pada eksperimen ini, cepat rambat bunyi dalam hidrogen adalah 1100 m/s dan dalam oksigen adalah 300 m/s. Panjang AC dan panjang BC dapat dianggap sebagai pipa organa tertutup. Frekuensi minimum dari getaran-getaran ini agar pada diafragma C terjadi simpul adalah . . .
A. 1650 Hz
B. 1500 Hz
C. 1456 Hz
D. 1234 Hz
E. 876 Hz
Pembahasan:
(H₂)
¼ λ = L
λ = 4L = 4(0,5) = 2 m
v = λf
1100 = 2 f
f = 550 Hz
(O₂)
¼ λ = L
λ = 4L = 4(0,5) = 2 m
v = λf
300 = 2 f
f = 150 Hz
Namun, untuk menghasilkan simpul pada diafragma C yang merupakan titik pertemuan, frekuensi getaran harus sama di kedua pipa tersebut. Oleh karena itu, kita mencari frekuensi yang menjadi kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari kedua frekuensi: f(H₂) = 550 Hz, f(O₂) = 150 Hz
550 = 2 x 5² x 11
150 = 2 x 3 x 5²
KPK dari 550 dan 150 = 2 x 3 x 5 x 11 = 1650
Jadi, frekuensi minimum dari getaran-getaran agar pada diafragma C terjadi simpul adalah 1650 Hz.
Post a Comment for "Silinder AB adalah silinder dengan panjang 1 m yang diisi dengan diafragma lentur tipis C di tengah-tengahnya dan dua diafragma A dan B diujung-ujungnya"