Dosen adalah GURU dan Profesor adalah GURU
Oleh: Prof. Mikrajuddin Abdullah
Ada kecenderungan pandangan selama ini bahwa dosen hebat itu adalah dosen yang risetnya hebat, karyanya hebat (paper, karya teknologi), menjadi nara sumber di industri atau lembaga pemerintahan, mempunyai banyak kerja sama dengan industri. Akibatnya, banyak dosen yang menempatkan kegiatan riset sebagai kegiatan utama dan mengajar adalah pekerjaan sampingan. Kalau perlu, mengajar cukup diserahkan kepada asisten. Dosennya bisa ke mana-maka, seperti ke luar negeri berbulanh-bulan untuk melakukan riset dengan kolega di luar. Juga ada pandangan bahwa jika seorang dosen sudah memiliki makalah jurnal internasional sangat banyak, maka pantaslah menjadi profesor. Dan kalau belum, seringkali institusi disalahkan atau diduga ada orang yang tidak ikhlas dan sengaja menghambat. Sering dalam penerimaan dosen baru muncul masalah. Banyak pihak hanya melihat kemampuan risetnya. Tetapi ketika dilakukan tes psikologi, yang bersangkutan tidak cocok menjadi dosen: berdarah dingin, jiwa sosial rendah, arogan, perusak, dll.
Dosen adalah guru dan tugas utamanya adalah mendidik manusia sehingga menjadi manusia seutuhnya (dalam ilmu, etika, dll) yang akan melantutkan perjalanan bangsa di masa datang. “Kehebatan” dosen harusnya diukur dari kemampuan ia menghasilkan karya “keguruan”: mendidik mahasiswa, menghasilkan karya pendidikan (buku, modul pembelajaran, dll). Kalau hanya kemampuan riset baik, tetapi kemampuan “keguruan” sangat parah, bagaimana mungkin melaksanakan tugas guru? Yang bersangkutan tidak tepat menjadi dosen, tetapi lebih tepat menjadi peneliti di lembaga penelitian. Hanya menghasilkan karya ilmiah, bukan mendidik manusia.
Apakah menghasilkan
karya ilmiah tidak penting? Sangat penting. Tetapi tidak mengabaikan tugas
keguruan (ada di kampus, mengajar, membimbing mahasiswa, menghasilkan karya
pendidikan: buku, diktat, dll). Dan tidak mengukur “kehebatan” dosen hanya dari
karya ilmiah atau karya teknologi yang dihasilkan. Dengan program kejar
publikasi yang dicanangkan pemerintah dan sejumlah PT untuk menaikkan reputasi,
tugas keguruan dosen kelihatan mulai terbaikan.
Catatan:
Supaya tidak terjadi
fitnah bahwa yang memposting tulisan ini adalah yang tidak sanggup menghasilkan
karya, ini sekedar informasi. Saya telah menghasilkan hampir 100 (seratus)
makalah di jurnal ilmiah internasional (tidak termasuk prosiding konferensi
internasional), telah menghasilkan 15 (lima belas) paten, dan telah menulis 37
(tiga puluh tujuh) buku.
Post a Comment for "Dosen adalah GURU dan Profesor adalah GURU"