Topik 5 IAD: Isu Lingkungan
A.
Kerusakan Lingkungan
Kerusakan
Lingkungan disebabkan oleh banyak faktor dan macam-macam kerusakan lingkungan
memiliki dampak yang banyak pula bagi lingkungan di sekitarnya, terutama
makhluk hidup. Ulah manusia menjadi faktor utama dalam kerusakan lingkungan.
Dalam firman Allah SWT Q.S Al-A’raf ayat 56 :
ٱلۡمُحۡسِنِينَ مِّنَ قَرِيبٌ ٱللَّهِ رَحۡمَتَ إِنَّ ۚوَطَمَعًا
خَوۡفًا وَٱدۡعُوهُ إِصۡلَٰحِهَا بَعۡدَ ٱلۡأَرۡضِ
فِى تُفۡسِدُواْ وَلَا
“Dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah
kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesunguhnya rahmat Allah sangat
dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.”[1]
1.
Faktor yang Mempengaruhi Kerusakan
Lingkungan
Berikut
ini faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup, dikutip Tribunnews.com
dari dlh.semarangkota.go.id :[2]
a.
Faktor Alam
Kerusakan
lingkungan hidup karena faktor alam terjadi akibat adanya bencana alam.
b.
Faktor Manusia
Selain
faktor alam, faktor manusia juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.
Contoh tindakan manusia penyebab kerusakan lingkungan:
·
Membuang sampah sembarangan
·
Limbah industri
·
Menebang pohon di hutan secara liar
Jadi,
itulah faktor-faktor yang menyebabkan keruskan lingkungan.
2.
Macam-Macam Kerusakan Lingkungan
Lingkungan
hidup disekitar kita semakin hari semakin merosot kualitasnya. Anda tentu dapat
merasakn hal ini, dimana kita sudah mulai kesulitan memperoleh air bersih saat
kemarau tiba. Atau sebaliknya, kita selalu terkena banjir jika musim hujan
tiba. Keadaan yang demikian ini tentu
merupakan keprihatinan kita semua. Secara umum masalah-masalah lingkungan yang
dihadapi dewasa ini sebagai berikut:[3]
a.
Merosotnya kuantitas dan kualitas Sumber
Daya Alam (SDA).
b.
Tercemarnya lingkungan fisik.
c. Timbulnya dampak pembangunan fisik yang
negatif terhadap lingkungan sosial ekonomi.
d.
Timbulnya dampak pembangunan non fisik
yang negatif terhadap lingkungan sosial ekonomi.
Beberapa
contoh pencemaran yang banyak terjadi dalam kehidupan masyarkat antara lain
sebagai berikut:[4]
a.
Pencemaran Tanah
Pencemaran
tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah
alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan peptisida, masuknya air
permukaan tanah tercemar kedalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraan
pengangkut minyak, zat kimia atau limbah, air limbah dari tempat penimbunan
sampah, serta limbah industri yang langsung dibuang ketanah secara tidak
memenuhi syarat (Illegal Dumping).
b.
Pencemaran Air
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek
wisata.
Air
biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan
ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau
mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas
penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, ledakan
alga, kebinasaan ikan, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar
dalam kualitas air dan status ekologi air.
c.
Kerusakan Hutan
Kerusakan
hutan adalah berkurangnya luasan areal hutan karena kerusakan ekosistem hutan.
Pengertian ini juga sering disebut degradasi hutan dan ditambah juga
penggundulan dan alih fungsi lahan hutan atau istilahnya deforestasi. Kerusakan
hutan dengan intensitas yang besar berakibat negatif pada ekosistem hutan,
namun ada kerusakan hutan memberikan dampak positif terhadap kelangsungan
permudaan di dalam hutan.
Kerusakan
hutan ini bisa disebabkan karena proses alam secara alami maupun karena ulah
manusia. Manusia sebagai makhluk yang paling leluasa untuk melakukan berbagai
macam aktivitas di atas Bumi ini terkadang tidak sadar telah merusak hutan. Ada
banyak sekali penyebab kerusakan pada hutan ini. Berikut ini merupakan penyebab kerusakan hutan yang berupa proses
alam maupun aktivitas manusia:
·
Pembabatan hutan dengan sengaja
·
Pembakaran hutan dengan sengaja
·
Penebangan hutan secara liar dengan
disengaja
·
Sistem cocok tanam perladangan yang
berpindah
·
Usaha pertambangan yang berada di wilayah
hutan
·
Transmigrasi
·
Musim kemarau yang berlangsung lama
·
Letusan gunung berapi
d.
Pencemaran Udara
Pencemaran
udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran
udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau
polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan
dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun
global. Pencemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia
sama buruknya dengan pencemaran udara di ruang terbuka.
Secara garis besar, ada dua sumber pencemaran udara yang bisa terjadi, yaitu:
1) Sumber
alamiah
faktor-faktornya
adalah adanya letusan gunung berapi, munculnya gas beracun kepermukaan bumi, di
sebabkan oleh tanaman tertentu, dan masih banyak lagi.
2)
Sumber buatan manusia
Berikut
contoh penyebab dari manusia:
·
Asap kendaraan bermotor yang menyebabkan
polusi
·
Pembangkit listrik
·
Limbah asap industri atau pabrik
·
Limbah pertanian
·
Berbagai kegiatan pertambangan
·
Aktivitas rumah tangga
·
Kebakaran hutan
·
Efek timbunan sampah
e. Menumpuknya
Sampah
Sampah
merupakan material sisa baik dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang tidak
terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas.
Beberapa jenis sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Berikut
ini adalah jenis-jenis sampah:
1) Jenis
Sampah Berdasarkan Sumbernya :
·
Sampah yang berasal dari manusia
·
Sampah dari alarm
·
Sampah konsumsi
·
Sampah nuklir/ Limbah radioaktif
·
Sampah industri
·
Sampah pertambangan
2)
Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya :
·
Sampah Organik (Degradable) adalah sampah
yang dapat membusuk dan terurai sehingga bisa diolah menjadi kompos. Misalnya,
sisa makanan, daun kering, sayuran, dan lain-lain.
·
Sampah Anorganik (Undegradable) adalah
sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai. Namun, sampah anorganik
dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat. Misalnya botol
plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas, dan lain-lain.
3)
Jenis Sampah Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya,
sampah dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya:
a) Sampah
Padat
Sampah
padat merupakan material yang dibuang oleh manusia (kecuali kotoran manusia).
Jenis sampah ini diantaranya plastik bekas, pecahan gelas, kaleng bekas, sampah
dapur, dan lain-lain.
b) Sampah
Cair
Sampah cair
merupakan bahan cair yang tidak dibutuhkan dan dibuang ke tempah sampah.
Misalnya, sampah cair dari toilet, sampai cair dari dapur dan tempat cucian.
Ada beberapa faktor mendasar yang
menyebabkan sampah-sampah pada tempat pembuangan sampah menjadi makin menimbun
setiap harinya. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Kurangnya kesadaran kita dalam membedakan
jenis-jenis sampah dalam pembuangannya.
b.
Ketidak mampuan kita dalam membedakan
pembuangan sampah menurut jenis dan macamnya dapat membuat proses penguraian
sampah menjadi terhambat.
c. Tidak semua lingkungan memiliki lokasi
penampungan sampah, sehingga masyarakat sering membuang sampah di sembarangan tempat
sebagai jalan pintas.
d. Pengaruh pola perilaku lingkungan yang
buruk, sehingga membuang sampah sembarang menjadi hal yang biasa.
3.
Dampak Dari Kerusakan Lingkungan
Berbagai
dampak yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan yang mana diantaranya adalah :[5]
a. Dampak
Pencemaran Tanah
Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan pada tipe :
·
polutan, jalur masuk kedalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena.
· Kromium, berbagai macam peptisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.
·
Timbal sangat berbahaya pada anak-anak
karena dapat menyebabkan kerusakan otak dan kerusakan ginjal pada seluruh
populasi.
·
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal
dapat menyebabkan kerusakan ginjal, bahkan beberapa tidak dapat diobati.
·
PCB dan siklodiena terkait pada keracunan
hati.
·
Organofosfat dan karmabat dapat
menyebabkan gangguan pada saraf otot.
·
Klorin, berbagai pelarut yang mengandung
klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf
pusat.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan
dampak ekosistem. Perubahan kimia tanah yang radikal dapat timbul dari adanya
bahan kimia beracun atau berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikro organisme
endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya dapat
memusnahkah beberapa spesies primer dari rantai makanan yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawa tersebut
rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang
lama-kelamaan akan berkonsentrasi pada makhluk-makhluk piramida atas. Banyak
dari efek-efek ini terlihat pada saat
ini, seperti konsentrasi DDT pada burung yang menyebabkan rapuhnya cangkang
telur, meningkatnya tingkat kematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama pada
perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan menurunnya
hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu
paruh yang panjang dan pada kasus yang lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
b. Dampak
Pencemaran Air
Dampak
pencemaran air terhadap lingkungan
sangatlah besar. Jika dibiarkan dapat merusak ekosistem di perairan dan
menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem di air. Berikut adalah beberapa akibat
pencemaran air:
·
Meledaknya hama
·
Punahnya spesies
·
Keseimbangan lingkungan terganggu
·
Pada pH di bawah bawah 4 dapat menyebabkan
tumbuhan air mati karena sebagian besar dari tumbuhan tersebut tidak toleran
terhadap kondisi air dengan pH asam.
·
Pencemaran air dapat menyebabkan pH air
berubah sehingga berakibat pada keanekaragaman biota di ekosistem
perairan.
Oleh
karena itu, kita harus menjaga lingkungan dengan baik agar dampak pencemaran
air dapat dicegah. Adanya pencemaran air
tidak hanya berdampak pada kesehatan saja, melainkan juga berpengaruh terhadap
nilai estetika di lingkungan sekitar kita.
c. Dampak
Pencemaran Udara
·
Gangguan kesehatan
·
Dampak ekonomi
·
Dampak Pada Aktivitas Pertanian
·
Hujan asam
·
Kerusakan lapisan ozon
·
Efek rumah kaca
d. Dampak
Kerusakan Hutan
Deforestasi
atau dampak akibat kerusakan hutan dapat menimbulkan berbagai bencana seperti
di bawah ini :
·
Perubahan iklim Oksigen (O2)
·
Kehilangan berbagai jenis spesies
·
Terganggunya siklus air
·
Mengakibatkan Banjir dan erosi tanah
·
Mengakibatkan kekeringan
e. Dampak
Menumpuknya
Dampak-dampak
yang ditimbulkan akibat menumpuknya sampah yaitu:
·
Saat dimusim hujan, sampah yang padat
dapat memicu banjir.
·
Menyebabkan kebakaran dan polusi udara
·
Tercemarnya air akibat proses pencucian
sampah padat ataupun sampah-sampah bekas limbah cair yang mengandung zat-zat
kimia berbahaya.
·
Menjadi sumber penyakit
B.
Pengelolaan Lingkungan
Kerusakan lingkungan banyak terjadi tapi, hal tersebut
tidak menjadi hambatan dalam perkembangan lingkungan. Banyak cara untuk mengatasi
masalah kerusakan lingkungan dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan, seperti dalam firman-Nya Q.S Al-Baqarah ayat 205 :
الْفَسَادَ يُحِبُّ لَا وَاللَّهُ ۗوَالنَّسْلَ الْحَرْثَ وَيُهْلِكَ فِيهَا لِيُفْسِدَ
الْأَرْضِ فِي سَعَىٰ تَوَلَّىٰ وَإِذَا
“Dan apabila ia berpaling
(dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan
merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai
kebinasaan.”[6]
Meski demikian, walaupun banyak faktor
yang menyebabkan kerusakan pada lingkungan tapi, masih ada juga cara-cara untuk
menjaga kelestarian lingkungan
diantaranya yaitu :
a) Mengatasi
Pencemaran Tanah[7]
·
Remediasi
Remediasi
adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah
dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi. Pembersihan off-site
meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
·
Bioremediasi
Bioremediasi
adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme
(jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida
dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang
berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza
(vam).
b) Mengatasi
Pencemaran Air[8]
·
Menempatkan industri pabrik di daerah yang
jauh dari pemukiman penduduk.
·
Mengawasi penggunaan zat kimia dan
pestisida
·
Mencegah penggundulan hutan dan melakukan
program reboisasi agar menjaga keseimbangan air.
·
Membuang sampah pada tempatnya.
c) Mengatasi
Pencemaran Udara[9]
·
Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil
terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak
mencemarkan lingkungan.
·
Melakukan penyaringan asap sebelum asap
dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan.
·
Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau
dalam lauratan pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan
suhu sebelum gas buang ke udara bebas. d. Membangun cerobong asap yang cuup
tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah
polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita;
·
Mengurangi sistem transportasi yang
efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angkutan pribadi;
·
Memperbanyak tanaman hijau di daerah
polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai
indikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel
lain.
d) Mengatasi
Kerusakan Hutan[10]
Pencemaran
hutan bukanlah suatu peristiwa yang permanen dan tidak mempunyai solusi. Ada
beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya pencemaran hutan.
Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai solusi terhadap pencemaran hutan
antara lain adalah sebagai berikut:
·
Proses tebang pilih Banyak pihak yang
biasanya melakukan penebangan hutan. Hutan bukanlah suatu kawasan yang pohonnya
terlarang untuk ditebang. Asalkan mempunyai ijin dan juga digunakan untuk
kepentingan manusia, pohon- pohon di hutan bisa ditebang. Oleh karena itulah
banyak pihak yang membutuhkan dan juga menginginkan pohon yang ada di hutan ini
untuk ditebang.
·
Reboisasi
·
Pencegahan Terhadap Kebakaran Hutan Salah
satu penyebab pencemaran hutan adalah adanya kebakaran hutan, kebakaran hutan
ini akan menimbulkan asap pekat yang sangat mengganggu.
·
Penyuluhan masyarakan mengenai pentingnya
hutan Masyarakat yang ada di sekitar hutan juga merupakan salah satu elemen
yang sangat penting bagi kelestarian hutan.
·
Mengatasi Banyaknya Sampah
C. Kebencanaan
Bencana
alam merupakan suatu musibah yang diberikan oleh Allah SWT untuk menguji
hambanya. Bukan berarti segala bencana yang diberikan oleh Allah SWT hanya
musibah semata melainkan, itu adalah akibat dari perbuatan manusia sendiri,
Sseperti firman Allah SWT dalam Q.S Ar-Rum ayat 41:
يَرْجِعُونَ لَعَلَّهُمْ
عَمِلُوا الَّذِي بَعْضَ لِيُذِيقَهُمْ النَّاسِ أَيْدِي كَسَبَتْ بِمَا وَالْبَحْرِ
الْبَرِّ فِي الْفَسَادُ ظَهَرَ
“Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”[11]
Menurut
Kamus Oxford, bencana adalah kejadian mendadak, seperti kecelakaan atau bencana
alam, yang menyebabkan kerusakan besar atau kematian. Dalam Kamus Cambridge,
bencana adalah suatu peristiwa yang mengakibatkan bahaya besar, kerusakan atau
kematian atau kesulitan serius. Bencana juga diartikan sebagai kejadian
mendadak yang menyebabkan banyak kerusakan, seperti kebakaran, badai atau
kecelakaan yang sangat buruk. Menurut Kamus Merriam-Webster, bencana adalah
peristiwa mendadak yang membawa kerusakan, kerugian atau kehancuran besar.[12]
World
Health Organization (WHO) dari United Nations atau UN (Perserikatan
Bangsa-bangsa atau PBB) mendefinisikan bencana adalah kejadian yang mengganggu
kondisi normal dan menyebabkan tingkat penderitaan melebihi kapasitas adaptasi
komunitas yang terdampak. Dikutip dari situs resmi Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB). [13]
Menurut
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, dijelaskan pengertian dan jenis-jenis
bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh
faktor alam, nonalam maupun manusia. Sehingga bencana mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis. Kejadian bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat
berdasarkan tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan atau kerusakan.
Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu wilayah
maka dihitung sebagai satu kejadian. Jenis-jenis bencana Berdasarkan UU No. 24
Tahun 2007, bencana dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:[14]
1. Bencana
alam
Bencana
alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh alam. Bencana alam berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor.
2. Bencana
nonalam
Bencana
nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa
nonalam. Becana nonalam berupa kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi,
epidemi dan wabah penyakit.
3. Bencana
sosial
Bencana sosial
adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia. Bencana sosial meliputi konflik sosial antarkelompok
atau antarkomunitas masyarakat dan teror.
Jenis bencana menurut WCPT dilansir dari
situs resmi The World Confederation for Physical Therapy (WCPT), bencana
dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu:[15]
1. Bencana
alam (natural disaster)
Bencana alam termasuk banjir, angin topan, gempa bumi dan letusan gunung berapi yang berdampak langsung pada kesehatan manusia dan dampak sekunder yang menyebabkan kematian lebih lanjut dan menderita dari misalnya banjir, tanah longsor, kebakaran, tsunami.
2. Keadaan
darurat lingkungan (environmental emergencies)
Keadaan
darurat lingkungan termasuk kecelakaan teknologi atau industri, biasanya
melibatkan produksi, penggunaan atau transportasi material berbahaya dan
terjadi di mana material ini diproduksi, digunakan atau diangkut dan kebakaran
hutan yang disebabkan manusia.
3. Keadaan
darurat kompleks (complex emergencies)
Keadaan
darurat kompleks melibatkan perusakan otoritas, penjarahan dan serangan
terhadap instalasi strategis, termasuk situasi konflik dan perang.
4. Kedaruratan
pandemik (pandemic emergencies)
Kedaruratan
pandemik adalah kondisi tiba-tiba timbul penyakit menular yang memengaruhi
kesejatan, mengganggu layanan dan bisnis, membawa biaya ekonomi dan sosial.
Beberapa
contoh dari bencana alam yaitu:
a)
Gempa Bumi
Dilansir
dari NASA, gempa bumi adalah guncangan hebat yang terjadi di permukaan bumi.
Getaran ini disebabkan oleh gerakan di lapisan terluar bumi. Sedangkan USGS,
lembaga geologi AS, menjelaskan, gempa bumi adalah ketika dua lempeng bumi
tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat kedua lempeng bergeser disebut bidang
patahan atau patahan. Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan kerak atau lempeng
bumi tersebut. Lokasi di bawah permukaan bumi tempat gempa bumi dimulai disebut
hiposenter. Sedangkan lokasi tepat di atas gempa bumi disbeut episentrum. Gempa
bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi pada permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba dan menciptakan gelombang seismik.[16]
Jenis-jenis
gempa Menurut proses terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi:[17]
·
Gempa tektonik
·
Gempa vulkanik
·
Gempa batuan
·
Gempa bumi buatan
b)
Angin Badai
Secara sains, penyebab angin topan
berasal dari air hangat, udara hangat yang lembab, dan angin tingkat atas yang
ringan sebagai bahan utama pembentukannya. Badai dimulai saat massa udara
hangat dan lembab dari permukaan laut, mulai naik secara cepat lalu bertabrakan
dengan massa udara yang lebih dingin. Angin topan memiliki istilah lain,
tergantung di mana terjadinya. Istilah ilmiah untuk badai adalah siklon tropis.
Hanya siklon tropis yang terbentuk di atas Samudra Atlantik atau Samudra
Pasifik bagian timur yang disebut "badai". Apa pun penyebutannya,
penyebab angin topan, semuanya terbentuk dengan cara yang sama. Mereka
menggunakan udara hangat dan lembab sebagai bahan bakar.[18]
[1] https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-7-al-araf/ayat-56
[2] Suci Bangun Dwi
Setyaningsih, https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/08/05/faktor-faktor-penyebab-kerusakan-alam-beserta-contohnya.
[3] Asiyah, dkk., Loc.Cit
[4] Ibid
[5] Asiyah, dkk., Op.Cit.
[6] https://tafsirq.com/2-al-baqarah?page=21
[7] Asiyah, dkk, Loc.Cit.
[8] Ibid
[9] Ibid
[10] Ibid
[11] https://tafsirq.com/30-ar-rum?page=5
[12] Arum Sutrisni Pytri, https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/05/200000569/pengertian-bencana-dan-jenis-jenisnya.
[13]Ibid..
[14] Ibid.
[15] Ibid.
[16] Arum Sutrisni Putri,
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/14/110000869/gempa-penyebab-jenis-dan-cara-mengukurnya.
[17] Ibid.
[18] Kurnia Azizah, https://www.merdeka.com/trending/penyebab-angin-topan-dan-proses-terjadinya-lengkap-dengan-dampak-baik-buruknya-kln.html
Post a Comment for "Topik 5 IAD: Isu Lingkungan "