ALAM SEMESTA DAN CIPTAAN-NYA
A. Langit dan Bumi
As samaa (langit) dalam bahasa arab adalah segala sesuatu di atas kita atau sesuatu yang tinggi. Langit terdiri dari banyak gas dan udara, dengan komposisi berbeda di tiap lapisannya. Langit sering dilihat berwarna biru, disebabkan karena pemantulan cahaya, tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa langit bisa berwarna lain, misalnya merah ketika senja, atau abu-abu gelap saat turun hujan.
Pada surat al-A’raf ayat 54 Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya dengan menciptakan alam semesta lebih besar dan agung dari pada penciptaan manusia. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surah Ghafir ayat 57 “Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. Tetapi hikmah dan ilmu-Nya menghendakai agar alam diciptakan berproses untuk mengajarkan sesuatu kepada hamba-Nya bahwa ketergesa-gesaan bukanlah hal yang terpuji.
Proses Penciptaan Bumi dan Manusia Pertama
Dari Abu Hurairah, ia telah berkata: Rasulullah SAW memegang tanganku kemudian berkata: “Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Tinggi telah menciptakan tanah (bumi) pada hari Sabtu, menciptakan padanya gunung-gunung hari Ahad, menciptakan pohon pada hari Senin, menciptakan hal-hal yang tidak disenangi pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, dan menyebarkan binatang padanya hari Kamis, dan menciptakan Adam As pada akhir waktu Jum’at antara Ashar hingga malam.” HR Muslim (2789), Kitab Sifat Kiamat, Surga, dan Neraka, Bab Permulaan Penciptaan dan Penciptaan Adam.
Hari pertama Allah menciptakan Langit dan Bumi lalu Allah menciptakan Gelap dan Terang , setelah itu Allah memisahkan Gelap dan Terang dimana terang itu baik , Maka Allah menciptakan Langit dan Bumi beserta Gelap dan Terang .
Hari Kedua Allah menciptakan Air dan Cakrawala, Cakrawala merupakan sekumpulan struktual diatas atsmosfer Bumi yang di perkiran memiliki bentuk kubah, Allah menciptakan Cakrawala untuk memisahkan Air di atas bumi dari Air dibawah Bumi.
Hari Ketiga Allah membuat Daratan beserta Lautan dan Tumbuhan tumbuhan yang menghasilkan Buah buahan yang berbiji
Hari Keempat Allah menciptakan Benda benda cakrawala yang berguna untuk membedakan yang mana Gelap(Malam) dan Terang (Siang) seperti matahari , bintang bintang dan benda benda langit lainnya untuk menunjukkan pergantian hari, bulan dan tahun.
Hari Kelima Allah membuat segala macam macam jenis binatang di Darat, Laut dan udara dari hewan ternak dan liar agar mereka dapat berkembang menjadi tambah banyak
Hari Keenam Pada hari keenam Allah menciptakan Manusia, Dimana agar Manusia dapat berkuasa atas ikan ikan di laut, burung burung di udara, ternak, atas seluruh bumi dan binatang merayap melata di bumi.
Al Quran juga menerangkan kalau langit dan bumi diciptakan dalam enam periode.
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
Keterangan Al Qur’an tersebut ternyata dibenarkan para ahli astronomi sekarang, padahal ayat itu diturunkan 15 abad yang lalu kepada Nabi Muhammad SAW. Memang Allah menciptakan alam semesta ini tidak dengan main-main tetapi sungguh-sungguh:
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ
“Dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main.” (QS Al-Anbiya: 16).
Maka seluruh benda di alam semesta ini berotasi dan berevolusi secara teratur, tidak berubah dan selalu berlawanan dengan perputaran gerakan jarum jam sesuai Sunatullah/hukum alam. Sebagai makhluk ciptaan Allah, mereka semuanya tunduk dan patuh atas kehendak dan perintah-Nya.
B. Hukum Alam/Sunatullah
Sunnatullah merupakan kuasa Allah untuk mengatur mekanisme alam semesta yang bersifat absolut, tetap dan otomatis, terbebas dari campur tangan pemikiran dan kehendak manusia. Hukum alam bersifat tetap dan abadi, atas kuasa Allah semata. Alam semesta bisa berubah tetapi hukum alam tidak akan berubah.
Sunnatullah adalah kebiasaan atau cara Allah dalam mengatur alam dunia. Sunnatullah (سنة الله) berarti tradisi Allah Swt. dalam melaksanakan ketetapan-Nya sebagai Rabb yang terlaksana di alam semesta atau dalam bahasa akademis disebut hukum alam. Sunnah atau ketetapan Allah antara lain:
1. Selalu ada dua kondisi saling ekstrem (surga-neraka, benar-salah, baik-buruk)
2. Segala sesuatu diciptakan berpasangan (dua entitas atau lebih). Saling cocok maupun saling bertolakan.
3. Selalu terjadi pergantian dan perubahan antara dua kondisi yang saling berbeda.
4. Perubahan, penciptaan maupun penghancuran selalu melewati proses.
5. Alam diciptakan dengan keteraturan.
6. Alam diciptakan dalam keadaan seimbang.
Post a Comment for "ALAM SEMESTA DAN CIPTAAN-NYA"